Mungkin sekarang bisa di katakan era layar sentuh atau touch screen ini terlihat dari para perusahaan komputer,dan juga handphone kini lebih tertarik untuk menggunakan layar sentuh sebagai wajah perangkat mereka .Dan bila kita sempat menyaksikan sinetron-sinetron yang menghias layar kaca kita akan melihat betapa sering para pemain memamerkan ipad,tablet dan smartphone yang keren-keren entah itu strategi para perusaahaan IT atau apa kurang tau.Yang pasti layar sentuh sekarang telah menjadi trend.
Mungkin bila kita berbicara ,desktop,laptop,atau handphone biasa yang masih menenteng tombol di perangkatnya mungkin kita bisa berpikir cara kerja tombol hingga tercipta huruf,tulisan ,atau yang lainnya ,mungkin kita bisa berkata mungkin...menggunakan sebuah elemen micro sebagai penghubung tombol menuju monitor.
Lalu bagaimana dengan layar sentuh yang tanpa tombol sebagai pengoperasinya hanya dengan sentuhan jari di layar kitaa bisa leluasa menjelajah di program perangkat tersebut.Memang kecanggihan teknologi kadang tak bisa dipikir secara logika namun bagaimanapun juga teknologi tetap menggunakan sistem .Baiklah Vansia akan coba mengupas bagaimana cara kerja dibalik canggihnya layar sentuh.
Touch screen adalah piranti elektronik yang memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai output (penampil UI) dan juga sebagai input perintah.Secara sederhana, cara kerja sebuah layar sentuh adalah menerjemahkan
sentuhan yang diterima pada permukaan layar menjadi posisi koordinat
pada layar, kemudian mengeksekusi perintah tertentu yang sesuai dengan
gambar yang disentuh pada layar. Sebenarnya bukan gambar tersebut yang
memicu eksekusi perintah, tetapi koordinat dari sentuhanlah yang memicu
eksekusi perintah.
Ada 3 sistem dasar yang digunakan dalam suatu perangkat layar sentuh yang digunakan untuk mengenali sentuhan, yaitu:
- Resistif
- Kapasitif
- Surface acoustic wave system (gelombang akustik permukaan)
Layar sentuh resistif
Sistem resistif terdiri dari panel kaca biasa yang ditutupi dengan lapisan tipis yang bersifat konduktif (mudah menghantarkan arus listrik) dan lapisan resistif (menahan arus listrik). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh celah titik-titik kecil yang disebut spacer untuk menjaga dua lapisan terpisah sampai Anda menyentuhnya. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika pengguna menyentuh layar, kedua lapisan melakukan kontak langsung
secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan
resistif, maka akan terjadi perubahan pada arus listrik
referensi. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan
dan diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah
koordinat dan posisi yang akurat dari titik kontak sentuhan tersebut.
Kemudian informasi ini diintegrasikan dengan program lain sehingga
menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar sentuh resistif memiliki harga yang paling murah dengan tingkat
kejernihan sebesar 75%, sehingga layar akan tampak kurang tajam. Touch
sensor jenis ini hanya dapat menangani satu sentuhan pada satu waktu.
Itu sebabnya perangkat high-end jauh lebih mungkin untuk menggunakan
touch screen kapasitif yang mendeteksi sentuhan apa pun yang mempunyai
muatan listrik. Layar resistif akan merespon semua sentuhan yang
mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun
menggunakan benda lain seperti stylus.
Layar sentuh kapasitif
Tidak seperti layar sentuh resistif, layar kapasitif tidak menggunakan
tekanan jari Anda untuk membuat perubahan aliran listrik. Sistem
kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang bersifat kapasitif
berbahan indium tinoxide pada seluruh permukaannya, yang dapat
meneruskan arus listrik secara kontinyu untuk kemudian diteruskan ke
sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh
manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan
dalam touch screen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal
(tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus
listrik yang dijadikan referensi.
Ada dua jenis utama dari teknologi layar sentuh kapasitif ini, yaitu
layar kapasitif permukaan dan layar kapasitif proyektif. Layar kapasitif
permukaan menggunakan sensor di sudut-sudutnya dan sebuah film tipis
yang disebarkan secara merata di seluruh permukaan. Sedangkan layar
kapasitif proyektif menggunakan jaringan listrik yang membentuk baris
dan kolom dengan chip terpisah sebagai sensornya.
Dalam kedua jenis layar ini, ketika jari menyentuh layar, muatan listrik
kecil ditransfer ke jari dan jari pun menyelesaikan sebuah sirkuit
listrik. Hal ini menciptakan penurunan tegangan yang dicatat oleh sensor
pada sudut layar. Software kemudian memproses lokasi penurunan tegangan
ini dan memberi perintah untuk eksekusi. Inilah sebabnya mengapa layar
kapasitif tidak bekerja ketika anda memakai sarung tangan, karena kain
tidak menghantarkan listrik, kecuali jika dilengkapi dengan benang
konduktif.
Layar sentuh kapasitif memiliki tingkat kejernihan hingga 90 persen. Hal
ini membuat tampilan layar kapasitif lebih tajam dan lebih jelas
daripada layar resistif.
Surface acoustic wave system
Sistem layar sentuh jenis ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk
mendeteksi sentuhan di permukaan layarnya. Di dalam monitor touch screen
ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi
sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar
monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua
horizontal. Ketika panel touch screen-nya tersentuh, ada bagian dari
gelombang yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh
tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi membuat perubahan
dalam bentuk gelombang yang dipancarkan. Perubahan gelombang ultrasonik
yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam
bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah
menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses
lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai
posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini
dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang
ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat
touch screen yang dapat Anda gunakan.
Sistem layar sentuh gelombang akustik permukaan tidak menggunakan bahan
pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar
touch screen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen.
Nah seperti itulah cara kerja di layar sentuh yang semakin memudahkan dan mengasyikkan saat kita menjelajah dunia maya ataupun mengoperasikan kegiatan lain di ipad,tablet dan juga smaartphone.