Seolah menepati janji publikasi di berbagai penerbitan, film laga Indonesia The Raid penuh atraksi ketegangan laiknya film-film besutan Hollywood. Tepuk tangan penonton pada pemutaran perdana The Raid kerap terdengar, di bioskop blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta, Jumat.
Cukup menimbulkan senyum di bibir karena saban bintang utama bisa membasmi penjahat, saat itulah penonton bertepuk tangan seru. Pasti ada "apa-apanya" sampai penonton bisa seperti itu berangkat dari layar The Raid ini.
Film laga yang sukses secara internasional, The Raid, sempat diisukan bukan film Indonesia.
"Persetan dengan pendapat itu, seluruh kru dan pemainnya adalah orang Indonesia, seluruh aksi (pencak silat) serta dana yang digunakan, semua berasal dari Indonesia. Asli Indonesia," ujar sutradara Gareth Evans saat ditemui di Jakarta, Senin.
"Jangan berpikir karena saya 'bule' lantas ini bukanlah film Indonesia," katanya.
The Raid menjadi film laga terbaik di Festival Film Toronto dan Festival Film Sundance. Sony Pictures juga membeli hak siar untuk menayangkan film itu.
"Mengapa kita harus meributkan masalah siapa yang menggarap film ini. Hey, di tangan Gareth Evans, nama Indonesia berjaya di berbagai benua lain," ujar Ray Sahetapi, yang turut berperan sebagai dalam film itu.
The Raid mengusung aktor laga Iko Uwais, Donny Alamsyah, Pierre Gruno, dan atlet Judo Indonesia, Joe Taslim.
Ceritanya berawal dari 20 orang anggota pasukan khusus dalam menjalankan misi untuk menangkap satu bandar narkoba, yang terkenal kejam di gedung 30 lantai.
Film ini juga masuk ke dalam Daftar 50 Film Laga Terbaik sepanjang masa versi imdb.com, laman film terlengkap yang bertaraf Internasional.
Semoga fil ini akan menjadi awal dari kemajuan film Indonesia ,dan menginspirasi produser fil indonesia agar tidak membuat film hantu melulu.Penasaran?,langsung saja sambangi cinema 21 terdekat di kota anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar!!!