Lagu iwak peyek ,ya lagu yang saat ini lagi booming di seluruh pelosok Nusantara,mungkin anda juga sering mendengar lagu ini,bahkan kerap kali mengisi layar kaca.Iwak Peyek yang di bawakan oleh tiga orang cewek yang tergabung dalam Trio macan,memang unik juga rada kocak dan gampang di hafal,mungkin saat ini banyak anak kecil yang hafal.
Namun seiring kepopuleran mereka ,masalah kontroversi mulai mengalir di lagu Iwak peyek ini.Menurut Denny Sakrie, penulis sekaligus pengamat musik, 'Iwak Peyek' sebenarnya merupakan lagu gospel yang telah populer sejak lama.
"Iwak Peyek itu sebenarnya lagu gospel dan kalo mau tahu bisa browsing. When The Saints Go Marching In judulnya dan itu sudah banyak dibawakan siapa pun. Bahkan grup punk asal Inggris. Kebetulan dipakai juga buat anthem sepak bola di sana," ujar Denny Sakrie ketika ditemui di sela-sela peluncuran DVD at Djakarta Artmosphere. Menurut Denny Sakrie wajar bila lagu tersebut dinyanyikan oleh siapapun, termasuk fans bola. Dia lantas memberi contoh anthem Garuda di Dadaku yang berasal dari lagu daerah, Apuse, yang kemudian sangat populer setelah dibawakan Netral. Terkait hal tersebut, Denny lantas menanyakan bagaimana bisa H Imron mengaku sebagai pemilik lagu Iwak Peyek.
"Saya rasa karena itu Persebaya pake jadi Iwak Peyek. Kayak Garuda di Dadaku itu kan Apuse yang diubah liriknya. Tapi yang saya tanyakan H Imron bilang karyanya. Dari mana? Sebab kalo lihat di Youtube banyak versinya, ada blues dan macam-macam," kata Denny
. Heboh tentang tuduhan bahwa lagu Iwak Peyek adalah hasil menjiplak karya musisi lain ditanggapi dengan santai oleh Trio Macan. Bahkan mereka menjelaskan bahwa itu hanya kebetulan semata.
"Kami sudah lihat, sudah dengar musiknya juga. Dan ada beberapa nada di reffnya itu mirip banget. Waktu teriakan Iwak Peyek. Tapi itu sebuah kebetulan yang biasa terjadi karena musik di mana-mana notnya cuma 7 do, re, mi, fa, so, la, si, do. Mau nyeplos lagu apa mirip lagu a lagu b lagu c. Ini hal biasa," bantah Trio Macan ketika ditanya tanggapannya tentang kemiripan lagu Iwak Peyek dengan lagu band punk asal Inggris, Cock Sparrer.
Trio Macan lantas menjelaskan bahwa mereka baru tau bila ada lagu yang mirip dengan Iwak Peyek dan telah dinyanyikan jauh sebelum Trio Macan lahir. Bahkan Trio Macan malah menganjurkan H Imron sebagai pencipta lagu Iwak Peyek 'versi Indonesia' agar mau melihat lagu-lagu yang mirip dengan Iwak Peyek di internet.
"Baru tau sih, minggu-minggu ini. Tuhan itu menciptakan satu, manusia aja menciptakan manusia hampir mirip. Masalah lagu sih ini hanya petunjuk dari Tuhan menciptakan tidak masing-masing, simbiosis mutualisme. Mungkin Imron sendiri juga harus lihat internet dulu atau apa lah," beber Trio Macan di Studio RCTI, Senin (16/4)
Lagu Iwak Peyek yang juga merupakan Mars suporter Persebaya, '' yang kembali dipopulerkan Trio Macan ternyata juga mirip dengan lagu yang sering dikumandangkan suporter club sepakbola Yunani, Olympiakos. Lirik tentu saja beda, namun nada sepanjang dua bar lagu 'Iwak Peyek' mirip dengan mars Olympiakos.
Pencipta lagu 'Iwak Peyek' Abah Imron (47) saat dikonfirmasi mengaku tak pernah mendengar mars Olympiakos. Pria dua anak itu mengatakan tidak pernah mengenal lagu pertandingan bola selain lagu 'Ole-Ole' yang marak di Eropa kala itu.
Selain itu, Abah Imron mengaku tidak terinspirasi lagu-lagu apapun. Apalagi lagu Olympiakos yang telah di-share melalui situs YouTube sejak Agustus 2006 silam.
"Saya nggak bisa bahasa Inggris, saya juga tidak bisa internetan," terang Abah Imron saat ditemui di rumahnya di kawasan Bagong Tambangan, Surabaya, Senin (9/4/2012).
Oleh karenanya Abah Imron dianggap meniru lagu Olympiakos milik suporter tim sepak bola Yunani. Ia pun menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai. Bagi Abah Imron, kemiripan antara nada lagu 'Iwak Peyek' dengan Olympiakos mungkin karena unsur kebetulan saja.
"Saya menciptakan lagu 'Iwak Peyek' juga nggak sengaja, nggak ada kemauan untuk mengkomersilkan. Daripada eyel-eyelan, ya terserah masyarakat yang menilai," seloroh Abah Imron.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pekerja besi tua ini pun tak bisa menyembunyikan senyum geli saat ditontonkan video lagu Olympiakos Yunani di situs YouTube. "Iya ya, nadanya mirip. Saya baru tahu, lha wong saya ini orang ndeso, nggak bisa internetan," pungkasnya.
Sebenarnya sudah bukan hal baru lagi yang namanya plagiat di ranah permusikan Indonesia atau bahkan dunia.Seperti sebelumnya boyband Smash yang dituduh plagiat sama boyband korea yang juga mengundang kontroversi namun juga mereka malah kian populer dan banyak boyband,juga girlband baru mengikuti jejak mereka.Entah kenapa sesuatu yang mengundang kontroversi bisa membuat semakin populer,mungkin mereka akan jadi obrolan di media cetak ,televisi.internet dan makin mengundang rasa penasaran orang jadi makin terkenal.
Kenapa juga harus mempermasalahkan semua itu kalau suka ya di nikmati kalau tidak suka ya udah dengerin aja musik yang disukai.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar!!!