Dalam percakapan sehari-hari kita pasti sering mendengar ucapan ucapan yang kadang aneh dan unik tapi menjadi sebuah trend.Kita sendiripun pasti kadang-kadang juga terbawa dalam ucapan yang orang bilang gaul tadi.Eh..ngomong-ngomong tahu gak asal usul ucapan-ucapan gaul tersebut?.Yuk sama-sama kita susuri asal usul kata-kata gaul tersebut satu per satu:
Booo....!!!!
Ucapan ini populer di pertengahan awal 90-an, pertama dipopulerkan oleh grup GSP, kalau nggak salah Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan yang pertama kali mengucapkan, kemudian kata-kata ini pernah di ucapkan dalam lenong rumpi, tapi kata-kata ini populer dalam lingkungan pergaulan di kalangan artis, Titi DJ-lah orang benar-benar mempopulerkan ucapan ini.
Nek…
Setelah kata Boo… tak lama kemudian muncul kata-kata Nek… bagi generasi yang SMA-nya di pertengahan 90-an pasti mengalami bagaimana populernya kata-kata ini.Ucapan “Nek” pertama kali diucapkan oleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal sama neneknya, makanya dia sering ngucapin Nek , kebetulan dia latah jadinya setiap ngomong dia ngucapin Nek…Nek… eh lo mau ke menong, Nek itu contohnya si Budi kalo ngomong ke temennya . Si Budi ini seneng gaul di wilayah Tjokro, Menteng …nah kebetulan ada banci menteng yang denger, kemudian si banci itu ngikutin kata-kata si Budi, so… banyak banci ngomong gaya Budi, jadi banyak orang mengira kata-kata ini dipopulerkan oleh para banci.
Jayus
Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan jayus sangat populer, kata ini artinya lawakan yang nggak lucu, garing atau tingkah laku yang mau ngelucu tapi nggak lucu , orang yang mengucapkan ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di sekitar Kemang . Konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus, soalnya bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau ngelawak nggak pernah lucu, temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin tiap lawakan yang nggak lucu dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di lingkungan PL, dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair 2000 kata-kata Jayus ini banyak di ucapkan.
Jaim
Ucapan jaim ini dipopulerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku, pada suatu hari Pak Pur, begitu ia sering dipanggil, berpidato di hadapan anak buahnya untuk Jaim, inilah kutipan kata-katanya saudara-saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim Jaim itu yah…Jaga Imej itulah awal kata-kata Jaim itu populer, kemudian seorang anak buah Pak Pur, Bapak Dharmawan Sutanto, yang punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk gak terlalu ngumbar ama temen-temen cowoknya San…kamu kalo jadi cewek harus Jaim..!!!! Santi bengong dengan muka begonya dia nanya Pa…Jaim it! u apa seh..? Pak Dhar langsung keluar kamar Santi sembari ngomong Jaim itu Jaga Imej… Santi yang masih bengong cuman ngucapin ooooh. Nah hari seninnya Santi pas upacara bendera dia ditugaskan jadi pembaca UUD 1945, diakhir kata dia gak sengaja ngucapin Jaim doooong….. … Kepala Sekolahnya langsung noleh ke Santi dan nanya ke Santi apa tuh Jaim Santi dengan santai jawab Jaga Imej…Pak eh Kepala Sekolah dengan muka bego juga cuman ngucapin Ooohh..
Gitu Loooooooooohhh……..
Kata Gitu Looohhh... pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran, Gina ini punya kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer, nah si Ronny ini punya temen kantor bernama Siska Utami, pada suatu saat Siska bertandang ke rumah Ronny, pas dia ketemu si Gina, Siska nanya Kakakmu mana si Gina ngejawab di kamar, Gitu Loooohhh.. terus pas di tanya lagi Eh Gina kelas berapa ! sekarang si Gina ngejawab Kelas dua SMP Gitu looohhh.. Yah namanya tamu, Siska trus nanya Gina, kalau yang benerin genteng bocor siapa seh? Gina ngejawab Siapa aja Gitu Looohhh…sampai sebelas pertanyaan selanjutnya si Gina ngejawab dengan kata-kata Gitu Looohh…Esoknya si Siska di kantor ikut-ikutan latah dia ngucapin kata Gitu Loooohhh…di tiap akhir kalo dia ngomong.
Meneketehe
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.
Secara
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya:
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
Jutek
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
Bete
BT Merupakan singkatan dari Boring Total. BT ini dalam penulisan banyak yang memakai Bete bukan BT.Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
Katrok
Berarti orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan/norak banget.
Prikitiew
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
Bro
Bro di ucapkan kepada temen cowok.Kaa ini diambil suku depan dari bahasa inggris "Brother",yang berarti kakak laki-laki,namun kata-kata bro ini dalam kemyataannya di ucapkan kepada teman.
Mas Bro
Pengembengan dari kata Bro tadi di tambah panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua versi jawa,ucapan ini di populerkan oleh seorang pemain dalam sinetron "Pondok rock n Roll,hingga sekarang ucapan ini sering terdengar di komentar netter,radio dan juga percakapan sehari-hari.
Alay
Alay pada dasarnya memiliki arti Anak LAYangan. Mungkin kata alay itu ada karena ada segerombolan anak kampung yang gayanya gitu deh, terus rambutnya merah, kaya orang keseringan main layangan. Kalo orang keseringan main layangan kan rambutnya merah kena matahari, ya merahnya merah kaya gitu.
Lo Gua
Kata “Lo” dan “Gue” emang merupakan kata yang sudah sangat lama digunakan oleh masyarakat di Indonesia khususnya di Jakarta. Kedua kata ini sangat populer digunakan oleh masyarakat sejak tahun 70-an sampai saat ini. Kata “Lo” yang berarti kamu dan “Gue” yang artinya saya atau aku, sering digunakan karena terkesan simple dan santai untuk orang yang sebaya. Tapi kata “Lo” dan “Gue” ini akan sangat tidak sopan digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua dari kita. Dan dari pengalaman saya, kata “Lo” dan “Gue” ini mulai eksis digunakan oleh warga Malaysia dan Singapura. Ya mungkin disebarkan sama TKI-TKI yang kerja disana !!!
Ternyata kedua kata ini merupakan kata-kata yang berasal dari China. Kedua kata ini juga sudah dipergunakan sejak abad ke 16 dimana banyak para pedagang China yang berdatangan ke Indonesia termasuk Jawa dan Jakarta.
Kata “Gue” dan “Lo” ini berasal dari bahasa Mandarin Hokkien yang merupakan bahasa China. Ini merupakan tulisan kata “Gue/Gua” yang berarti “Saya/Aku” menurut bahasa Mandarin Hokkien (我),dan yang satu ini adalah tulisan kata “Lo/Lu” yang berarti “Kamu/Anda” menurut bahasa Mandarin Hokkien (你). Maksud dari bahasa Mandarin Hokkien adalah bahasa Mandarin yang telah disederhanakan.
Pertanyaannya adalah kenapa kedua kata ini paling sering digunakan oleh masyarakat Jakarta? Karena pada masa kedatangan China di abad 16, kedua kata ini sangat eksis di setiap daerah di Indonesia. Namun pada masa kolonial Belanda, pusat perdagangan adalah Jakarta dimana para pedagang lebih banyak yang mampir ke pelabuhan Sunda Kelapa pada masa itu, termasuk juga para pedagang China. Tidak hanya itu, para warga China pun banyak yang menetap di Jakarta dan juga mengenalkan tradisi dan bahasa mereka kepada masyarakat Jakarta sampai saat ini. Alasan lain juga karena dari semua daerah di Indonesia, hanya Jakarta lah yang terbuka dengan budaya dan bahasa dari negara lain sehingga bahasa-bahasa dari China, Belanda, dan negara lain cepat berkembang dan terus digunakan sampai saat ini.Namun ada juga yang bilang Lo gua berasal dari bahasa betawi berasal dari kata gue dan elu,mana yang bener ya?
Sebenarnya masih banyak kata-kata gaul yang bertebaran di bumi Indonesia ini yang terus bermunculan mungkin lain waktu akan saya tambahkan lagi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar!!!