Sedih,miris melihat berita di televisi,di makasar dan jakarta tepatnya di salemba,aksi demo diwarnai kerusuhan hmmm...Dan juga di situs-situs berita onlinepun menyajikan berita serupa.Seperti diberitakan detik.com , Korban luka berjatuhan akibat bentrok antara mahasiswa dengan polisi di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, malam ini. 7 Orang harus menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM.
Informasi yang tertera dari papan pengumuman RSCM korban luka berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, polisi, sampai warga sipil.Masyarakat lagi yang jadi korban!!!.
Sementara metrotv.news memberitakan Suasana berbeda terjadi di dua kota pascabentrok antara polisi dan mahasiswa, Kamis (29/3). Di Makassar, Sulawesi Selatan, suasana mencekam masih terasa. Sementara di Jakarta, polisi sudah bisa melokalisasi bentrok.
Kondisi di Makassar masih mencekam. Mahasiswa tetap berjaga di dalam kampus, sementara polisi masih bersiaga beberapa meter dari arah kampus. Kondisi mencekam juga nampak di sebelah barat kampus. Karena sejumlah warga tetap siaga mendukung mahasiswa untuk melawan polisi.
Kalau begini siapa juga yang rugi..
Hal berkebalikan terjadi di Jakarta. Polisi sudah kembali membuka Jalan Dipenogoro, yang sebelumnya ditutup. Namun, polisi masih berjaga dan mengepung kampus UPI YAI dan UKI, guna mengejar sejumlah mahasiswa yang menjadi otak kerusuhan.
Itu baru rencana kenaikan BBM lalu bagaimana jika BBM benar-benar naik akankah kerusuhan di era reformasi dulu akan terulang kembali,mungkin saja ,Jika Pemerintah tetap bersikeras menaikkan harga BBM .
Lalu Pemerintah juga mengatakan tak apa-apa melakukan aksi demo tapi jangan anarkis ,kenapa mereka ngomong begitu?kenapa tidak langsung di batalkan saja dan di siarkan ke publik sudah pasti aksi itu akan berhenti.Jika mereka melakukan aksi demo dengan demo ,mungkin akan di cuekin dan suara mereka tak di dengar,seperti kenaikan-kenaikan BBM sebelumnya yang sudah dilakukan meski ditentang aksi demo.Jadi jangan salahkan mahasiswa !!!.Karena kalau menurut saya hanya mahasiswa yang bisa meneriakkan suara rakyat karena ternyata wakil rakyat yang dipilh rakyat tak bisa menyalurkan suara hati rakyat yang seharusnya menjadi tugas mereka.Walau mungkin di tunggangi provokator ,tapi mungkin saja itu juga bentuk luapan emosi kemarahan mahasiswa karena suara mereka tak di dengar dan kegeraman mereka karena Pemerintah seenaknya membuat keputusan tanpa pedulikan nasib rakyat.Oke saja mereka membuat alasan untuk membantu rakyat miskin dengan dalih untuk subsidi BLT,tapi faktanya rakyat miskin bukankah justru akan bertambah miskin ,BLT yang tidak seberapa itu dan belum tentu tepat sasaran ,karena jika BBM naik berati semua barang naik karena semua tergantung BBM seperti kebutuhan pokok tentu memerlukan transportasi .
duhh...sangat di sayangkan harus ada
korban......
Jadi melihat kejadian tersebut ,apakah mahasia dan juga masyarakat pendemo pantas di salahkan,bukankah ini salah Pemerintah yang katanya mementingkan kepentingan rakyat tapi justru menyulitkan rakyat,coba seandainya Pemerintah mengajak masyrakat untuk berunding dalam mengambil keputusan ,tapi khan masyarkat banyak banget yah di buat semacam vote gitu setuju apa nggak,Dengan terjadinya kerusuhan yang menyebabkan luka dan meninggal(katanya hanya isu gak tahu sebenarnya)yang pasti kerugian materi juga terjadi karena mobil yang terbakar ,belum lagi jalan macet pasti mengganggu pengguna jalan dan menghambat mereka yang mungkin mau belajar menuntut ilmu atau bekerja .
Kita disini yang mungkin tidak ikut berbaur dalam aksi mereka hanya bisa berdoa semoga semua baik-baik saja.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar!!!