Coba kita luangkan waktu sejenak kita ingat waktu kecil kita,atau ketika masih bayi .Sebelum lahir kita terlindungi di dalam rahim selama 9 bulan sebelum kita benar-benar bisa di lahirkan di dunia .Ibu kita menjaga kita,berhati-hati memilih makanan agar kita baik-baik saja.Dan ketika tiba waktunya kita terlahir dengan perjuangan yang sangat keras Ibu kita mengeluarkan kita dari rahimnya untuk menghirup udara dunia.Dan ketika kita terlahir kita di sayang-sayang timang-timang dengan cinta kasih di mandikan di tidurkan dan ketika kita menangis Dia kan melakukan apa saja agar kita berhenti menangis .Dan ketika kita sakit siapa yang paling panik ,Dia yang paling panik Ibu kita.Lalu kita di ajari berbicara,berjalan.Dan kita mulai agak besar dan kita berbuat semau kita dan mereka bilang nakal,kadang mencemaskan atau merugikan Ibu kita tapi Dia tetap tersenyum ,karena Dia hanya berharap kita selalu sehat dan senang.Apapun yang membuat kita senang ia beri mainan ,boneka mobil-mobilan.Dialah Ibu kita.
Dan ketika kita agak besar`lagi sudah waktunya sekolah ,Ia mengantarkan kita pada sekolah Taman kanak-kanak dan bahkan menjaga sampai pulang takut kalau kita nangis walau banyak kerjaan yang seharusnya tak bisa di tingglkan harus di tinggalkan deemi kita...demi kita anaknya.Kita merengak minta jajan di belikannya padahal cari uang susah tapi Demi kita dia rela bekerja keras,sebisa mungkin menyisihkan uang untuk kebutuhan kita....Dan ketika menginjak SD uang saku sudah di jatah seperti boss menggaji karyawan ,dan kita dengan senang menerima tanpa terpikirkan bagaimana susahnya mencari uang,di saat kita sedang asyik menikmati jajanan bersama teman-teman Ibu kita membanting tulang bersama sang Ayah Dia berprinsip harus bisa mencukupi biaya sekolah ,uang saku,uang untuk belanja,bayar SPP.Dan ketika kita ingin di belikan mainan terkadang Ibu menjawab"oalah nak Ibu lagi gak punya uang "kita ngotot sambil menangis dan akhirnya luluh juga hati Ibu kita karena cintanya kepada kita akhirnya dibelikan juga mainan itu,lalu kita senang dan asyik dengan mainan baru kita tanpa sedikitpun berpikir(maklum masih anak-anak) darimana uang itu seperti apa Ibu dan Bapak mendapatkannya mana tau uang itu untuk uang saku kita besuk,atau bayar SPP atau mungkin beli lauk nanti petang ahh...
Dan kita makin dewasa sudah waktunya masuk SMP tentunya biaya makin besar tapi apa Ibu mau menyerah tidak..Kamu harus sekolah katanya dan uang saku bertambah lagi sementara apa penghasilan Ibu dan Bapak bertambah seperti Pegawai negeri yang naik tiap tahun?Sayapun tak habis pikir semua juga tercukupi entah bagaimana caranya mendapatkan uang .Dan kadang kita malas-malasan belajar kadang mbolos,apa sebenarnya gak menyakitkan hati orang tua kita yang bekerja mati-matian menyekolahkan kita.
Kita tak kan sanggup menghitung jasa Ibu kita bahkan seperti kata peribahasa Gunung emaspun tak kan cukup untuk menggntikan jasa seorang Ibu.Kita sudah besar sudah dewasapun kasih sayang seorang Ibu tak kan berkurang.Jadi sudah sepantasnyalah kita harus berusaha membahagiakan Orang yang berjasa besar itu.Jangan lupa mendoakannya,dan sebisa mungkin membantunya.Ibu adalah wanita yang mulia.Dan jangan sekali-kali menyakitinya atau mengecewakannya.Karena Ibu adalah yang menghidupi kita.Ibu I Love You Forever.Happy Mothers Day.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar!!!